Minggu, 04 Desember 2016

Kalem! Robot dan Kecerdasan Buatan Tidak Akan Menghancurkan Manusia

Kalem! Robot dan Kecerdasan Buatan Tidak Akan Menghancurkan Manusia
Perlahan tapi pasti, teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sudah mulai menunjukkan perkembangannya.
Bahkan, perusahaan riset teknologi informasi Gartnermemprediksi bahwa AI akan menjadi tren di tahun 2017.
Dalam film fiksi, AI dan robotika umumnya dilukiskan sebagai kekuatan masa depan yang akan mengambil alih pekerjaan manusia, bahkan mencoba menggulingkan otoritas manusia. Sebut saja film "I Robot", "Terminator", atau "The Matrix". Apakah ketakutan tersebut beralasan?

Kecerdasan Buatan Akan Bantu Manusia Bekerja Lebih Efektif

terminator
Dominasi dunia AI memang tak dapat dielakkan, ada rasa takut AI dan robot akan menjadi awal kehancuran umat manusia. Namun, kenyataannya tidak demikian. Karena kemungkinan besar AI hanya akan membantu manusia untuk dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan efisien, bukan menggantikan pekerjaan kita.
Dilansir dari TechCrunch, para teknisi di Silicon Valley sedang mencoba untuk menciptakan algoritma yang sempurna untuk menggantikan pekerja manusia dengan robot. Namun, yang mereka ciptakan justru untuk membantu manusia dapat bekerja lebih baik, dengan menggabungkan kekuatan komputer, dan kreativitas manusia.
Paul Daugherty, CTO di Accenture mengatakan bahwa tujuan perusahaannya adalah membuat kecerdasan buatan untuk membantu manusia, bukan untuk menggantikan manusia. Pada akhirnya hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Tujuan kami mengembangkan AI bukan untuk membuat manusia super, tapi membuat seorang manusia menjadi super."
Dia juga menegaskan, perusahaannya akan fokus menyelesaikan masalah nyata dengan AI, yakni dengan menyederhanakan sebuah masalah kompleks dengan bantuan AI.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Accenturemelakukan 3 pendekatan dengan AI. Pertama, melakukan transformasi proses bisnis yang lebih cerdas.
Kedua, memberikan cara yang lebih efektif bagi manusia untuk berinteraksi dengan mesin sehingga kita dapat memanfaatkan kemampuan mesin untuk memproses data dengan maksimal.
Ketiga, membantu menampilkan data yang tidak terstruktur, dan masalah yang dihadapi oleh perusahaan selama berpuluh-puluh tahun.
augmented reality headset
Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi orang-orang yang bekerja di level atas, tapi juga pekerja di pabrik. Dia mengatakan salah satu klien perusahaannya telah bekerja sama dengan mengombinasikan AI dengan headset Augmented Reality untuk mengajarkan keterampilan baru kepada para pekerja.
Mereka diberikan pengarahan instruksi spesifik melalui headset AR, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih cepat. Ternyata pendekatan ini lebih disukai oleh para karyawan dan perusahaan karena mereka dapat mendistribusikan pekerja di berbagai bidang pekerjaan tanpa harus memberikan pelatihan yang memakan biaya mahal.
Gagasan AI bisa membantu kita bekerja lebih efektif memang tidak seseksi gagasan robot yang mengambil alih bumi. Tapi itu adalah pandangan yang jauh lebih realistis dari teknologi kecerdasan buatan tahun 2016.
Masih butuh bertahun-tahun untuk bisa merasakan secara nyata perkembangan AI. Namun, asisten digital seperti Google AssitantCortana, dan Siri mulai menunjukkan kemampuannya melalui smartphone kita. Jadi, seberapa antusias kamu menanggapi perkembangan teknologi kecerdasan buatan ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar