Kamis, 22 Desember 2016

9 Serangan Hacker Terbesar Selama Tahun 2016

9 Serangan Hacker Terbesar Selama Tahun 2016
Tahun ini aksi hacking atau peretasan semakin marak terjadi.
Targetnya pun tak pandang bulu, bahkan menyasar perusahaan teknologi dan instansi pemerintah. Jaka sudah rangkum 9 serangan hacker atau keamanan terbesar tahun ini.
Mulai dari Yahoo, ancaman malware ransomware, hingga serangan DDos terhadap jaringan internet yang melumpuhkan berbagai situs besar. Beberapa di antaranya bahkan sampai kini belum sepenuhnya terpecahkan. Penasaran? Dilansir dari PC World, berikut kasus hacking terbesar tahun 2016.

Kasus Hacking dan Keamanan Terbesar Tahun Ini

1. Yahoo

yahoo
Pada bulan September, Yahoo mengejutkan dunia ketika mengungkap bahwa setidaknya 500 juta akun penggunanya di-hack. Saat itu, banyak yang menilai bahwa itu adalah kasus hacking pencurian data terbesar dari sebuah perusahaan teknologi.
Parahnya lagi ternyata kasus tersebut terjadi pada tahun 2014, tapi baru diungkap tahun ini. Artinya, peretas memiliki akses ke informasi pengguna selama bertahun-tahun.
Itu baru pemanasan, pada pertengahan Desember kemarin, Yahoo kembali menungkap bahwa 1 miliar akun penggunanya telah bocor dalam aksi hacking yang berbeda yang terjadi sekitar bulan Agustus 2013.

2. Malware Ransomware Merajalela

ransomware
Belum lama ini, sistem tarif transportasi kota (Muni Fare) di San Francisco, AS, telah di-hack. Peretas menyusupkan malware jahat yang disebut ransomware ke dalam sistem dan meminta uang tebusan.
Sejauh ini ransomware masih sulit untuk dijinakkan. Parahnya, sangat sulit untuk bisa benar-benar memblokir perangkat agar tidak terkena ransomware.
Satu-satunya cara untuk bisa mengamankan data dari serangan ransomware adalah dengan melakukan backup data. Dengan begitu, jika data yang ada di komputer terkena ransomware, kamu tetap bisa mengakses data tersebut karena sudah di-backup.

3. Dyn DDOS

Dyn DDOS
Aksi hacking yang menggemparkan selanjutnya adalah serangan terhadap jaringan internet dengan server Dyn yang merupakan serangan terbesar. Dyn adalah perusahaan yang menguasai sebagian besar infrastruktur sistem nama domain (DNS).
Akibatnya, berbagai situs besar seperti Twitter, Guardian, The New York Times, CNN, Reddit, Netflix, dan masih banyak lagi, tumbang karena serangan Distributed Deniel of Service (DDos).

4. Distributed Guessing

Distributed guessing
Keamanan kartu kredit ternyata tidak terjamin seperti yang kamu pikirkan. Para peneliti di Newcastle University di Inggris menemukan teknik untuk menemukan informasi dari kartu kredit seperti tanggal kedaluwarsa dan nomor CVV.
Ya, ini ada masalah yang memang tergolong sangat serius. Mereka menjelaskan, pembayaran online tetap menjadi titik lemah dalam keamanan kartu kredit.
Teknik ini bernama Distributed Guessing Attackyang dapat menghindari semua fitur keamanan yang ada untuk mengamankan pembayaran online dari penipuan. Teknik serupa diyakini sudah berhasil meretas ribuan customer Bank Tesco di Britania Raya bulan lalu.

5. DNC Hack

DNC Hack
Tahun ini, aksi hacking menyerang instansi pemerintah. Ya, sebuah jaringan komputer yang digunakan oleh tim kampanye Clinton dan komite penggalangan dana partai untuk AS diretas.
Email yang diretas, dirilis oleh kelompok aktivis WikiLeaks pada bulan Juli, memunculkan penunjukan pilih kasih dalam Komite Nasional Demokrat (DNC) untuk calon presiden Hillary Clinton dan mendorong pengunduran diri ketua komite tersebut.

6. Hacker Rusia

Hacker Rusia
Pada bulan September, peneliti AS menyelidiki Rusia terkait dengan pemilu. Menjelang akhir tahun 2016, Central Intelligence Agency dan badan-badan intelijen Amerika lainnya menyimpulkan dengan "keyakinan tinggi" bahwa Rusia diam-diam mencoba untuk mempengaruhi pemilu.
Hacker Rusia telah menyusup ke sistem komputer dari kedua partai politik besar AS dan terlibat langsung dengan presiden Rusia Vladmir Putin.

7. Apple vs FBI

Perseturuan Apple vs FBI,jp
Cerita dimulai ketika FBI meminta bantuan kepada Apple untuk membuka kunci iPhone. Karena seperti yang kamu ketahui iOS terbaru memiliki fitur keamanan yang tergolong tinggi. Smartphone yang dimaksud adalah sebuah iPhone 5C yang dipakai oleh salah satu tersangka penembakan di San Bernandino tahun 2015 lalu.
Apple pun menjelaskan bahwa sejak dirilisnya sistem operasi mobile iOS 8, iPhone terbaru yang menjalankan iOS 8 atau versi di atasnya diklaim Apple anti jebol. Federal Bureau of Investigation (FBI) rupanya tidak suka dengan penolakan Apple, yang terang-terangan mengatakan bahwa tidak ada cara untuk bisa membobol, meskipun pengadilan yang meminta melakukannya.

8. NSA di-Hack

nsa-HACK
Pada bulan Agustus, sekelompok hackeranonymous yang disebut Shadow Brokers mengatakan berhasil mendapatkan alat hacking dari Eqution Group milik NSA (National Security Agency) AS.
Tool hack ini mampu menginfeksi firmwareperangkat dan tetap akan berada di sana. Setelah mengungkapkan sebagian dari harta karun mereka, Shadow Broker berusaha untuk menjual alat hacking lainnya yang mereka diperoleh.

9. SWIFT hack

SWIFT hack
Hacker berhasil mencuri uang senilai US$ 81 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun dari bank sentral Bangladesh melalui serangkaian transfer di rekening mereka di Federal Reserve Bank of New York (The Fed).
Peretas tersebut mencoba mencuri lagi uang tambahan senilai US$ 850-US$ 870 miliar atau setara dengan Rp 11,1 - Rp 11,4 triliun. Namun, upaya kejahatan itu berhasil digagalkan lantaran ada kecurigaan atas transaksi tersebut.
Lembaga keuangan harus belajar untuk mengatasi kelemahan yang ada di saluran perbankan global. Hal itu menimbulkan pertanyaan serius atas integritas sistem transfer uang berbasis kode Swift. Karenanya, pihak berwenang harus dapat menilai kembali proses verifikasi transfer dana internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar